Tuesday, November 21, 2017

Kali ini

Aku merindukan mu lagi.
Kali ini dari ujung saraf mimpi.
Aku mengingat mu lagi.
Kali ini dari ujung haru hati.
Aku merindukanmu lagi.
Kali ini dari ujung jejak airmata.

Kali ini kita tak akan sua.
Kali ini kita hanya bicara.
Kali ini kita tak akan jumpa.
Kali ini kita hanya umpama.


Sunday, September 3, 2017

Gerutu Rindu

aku merajuk lagi atas tengat
yang berjalan terlalu cepat,
pada awan - awan senja
mengikis memori yang merusak asa
merasuki rindu, racuni jiwa.
menitik perlahan pada hujan cinta
membunuh logika di detik yang berkepanjangan

aku merajuk lagi pada waktu
yang berjalan terlalu lambat
pada awan - awan kelabu
mengikis hati yang pecah
merasuki kata - kata hampa
menitik perlahan pada hujan mimpi
membunuh fikir di detik yang semakin perih

aku, kamu, dan semuanya
pada akhirnya perlahan menghilang
penuh sendu dan luka
penuh rasa dan impian

Tuesday, June 20, 2017

Milikmu

Pada tiap detik yg kurindu,
Atau genggam hangatmu,
Pada memori tentang senyum mu,
Atau bayangan mata indahmu.
Tahukah detak ini hanya milik mu?
Bahkan hela nafasku berujar nama mu.
Jadi ampuni aku, kasihku.
Beri jeda pada pilu,
Atau rasa penuh lara menusuk.
Berdirilah disisiku,
Atau rengut saja jantungku.
Toh, hatiku sudah milik mu.
Kau tahu?
Aku milikmu.

Friday, June 16, 2017

Berhenti

Kali ini mau kau tanyakan apa lagi?
Hati ku?
Cinta ku?
atau dunia ini?
yang bagimu tak pernah adil,
yang bagiku selalu pilu,
yang bagi mereka semu.

Kali ini mau kau rutuk apa lagi?
Mimpi mu?
Harapan mu?
atau Fatamorgana ini?
yang bagimu tak pernah usai,
yang bagiku nyata,
yang bagi mereka surga.

Kawan,
Tak ada lagi yang kita nantikan,
Tak ada lagi yang kita tuju,
Berhenti! kataku.

aku telah lelah berlari.
aku telah lelah palsu.
kau, aku, mereka.
kita semua lelah.
apalagi yang kau nanti?

lantas pada tiap pemikiran rancu mu,
lagi - lagi kau jejalkan mimpi kosong.
lantas pada tiap harapan bau kencur mereka,
lagi - lagi kau lukis sayap patah.

Berhenti, ayo berhenti.
Percuma.
Namun kau tak pernah berpaling.
terus berlari.
lantas aku disini,
melihat samar bayang mu, jauh.

Tentang Cinta Dan Mimpi Panjang

Aku ingin mencintai laki-laki yang menyayangiku apa adanya. Bukan laki-laki yang memandangku hanya dari tubuhku, atau bagaimana cara memanfaatkannya. Aku tak pernah meminta banyak hal. Hanya cinta. Terlalu banyak kah?
Aku menangisi hariku. Menangisi kesalahan yang hari ini telah ku perbuat. Bercinta dengan pacar-pacar ku. Tuhan, aku ingin berhenti melakukan ini semua. Untuk kesekian kalinya aku menangisi kesalahan yang tak kulakukan. Aku mulai asing dengean hari-hari ku. Dan tentu saja, diriku.
Aku tak pernah mengerti kenapa harus diriku yang dikaruniai kelebihan yang menurutku unik pada awalnya. Namun, hal yang berusaha ku kendalikan, merusak ku. Perlahan. Aku memiliki kepribadian ganda. Tak banyak yang tahu akan hal ini. Aku selalu ingin terjaga. Bagaimanapun keadaan ku. Aku berusaha tak melamun, berkonsentrasi penuh pada apa yang kualakukan. Karna suatu saat tanpa sadar, kepribadian ku yang lain muncul.
Aku menyayangi kepribadian itu sekaligus membencinya. Dia adalah diriku. Namun aku merasa asing dengannya. Namaku nixie, dan kepribadian ku yang lain menamainya nicky. Nicky adalah pribadi yang tegar, cuek, cerdas, penuh perhitungan dalam hal-hal yang dia kerjakan. Terlihat seperti pribadi yang menarik dan misterius. Namun satu yang kubenci darinya. Kegilaannya! Dia tak kan peduli hal itu salah atau benar jika menyukainya. Dia akan melakukannya apapun halangannya. Dan makhluk ini sangat menyukai hal-hal gila. Dia senang melanggar peraturan.
Dia membuatku terlihat berbeda. Cerdas, dan lebih dari orang lain. Dia adalah masa laluku yang terpendam. Dia adalah sifat gilaku yang kukekang. Namun pengaruhnya setara dengan diriku. Hingga tanpa sadar kepribadian itu muncul. Aku berusaha mengendalikannya. Mencoba. Namun satu yang kutahu. Segalanya telah terlambat.
Aku tahu dengan pasti, bahwa sex adalah kebutuhan dasar semua manusia. Namun aku tahu jelas dan pasti bahwa segalanya memiliki batasan-batasan tersendiri. Mungkin hanya prinsip yang mengakar pada alam bawah sadarku lah yang menolongku. Setidaknya aku masih dapat mempertahankan keperawananku hingga detik ini.
Aku menyukai lelaki yang salah. Batinku hari itu. Aku menyayanginya. Pada awalnya hanya menyayanginya. Hingga sampai suatu saat, dia meminta apa yang telah diminta lelaki lain padaku. Aku sedikit mengelak. Tak menjawab iya, atau tidak. Aku sudah tak ingin mengulang kesalahan yang sama. Aku ingin berusaha menjadi diriku. Hanya diriku. Bukan masa laluku.
Dan entahlah. Kepribadian itu selalu muncul disaat aku benar-benar tidak menginginkannya, atau amat membutuhkannya. Aku tak mengerti. Dan sekali lagi aku melakukan kesalahn yang sama. Aku ahanya bisa menangisinya di dalam alam bawah sadarku. Kemunculannya bagaikan mimpi bagiku. Seolah aku bermimpi tentang diriku sendiri. Dan begitu ku terbangun, segalanya telah menjadi nyata.
Namun kali ini berbeda. Lelaki ini berkata jika apa yang dia minta adalah yang terakhir kalinya. Dia berkata seoloah dia benar-benar menghargaiku. Diriku. Bukan yang lain.
Kesalahanku adalah mendengarkan apa yang dia katakan dalam mimpi-mimpiku yang nyata. Aku mendengarkannya dan berharap kata-kata itu kan menjadi nyata. Namun apa yang dia katakan tak lebih janji-janji busuk yang lain. Dan aku. Tersiksa pada mimipi-mimpi panjang tentang cinta yang tak kan pernah nyata.
Kini aku terbangun dari mimpi-mimpi panjang ku yang menyakitkan. Aku ingin bangkit. Dari apa yang telah mengekang diriku. Aku ingin bebas dari diriku sendiri. Namun pada kenyataannya, bayang mimpi-mimpi nyata itu akan terus membayangiku selamanya.


Ponorogo, 27 September 2009

Wednesday, November 30, 2016

Let's Dream

Let's talk about dream shall we. 
When we go in and out at any world. 
Let's talk about dream my dear, 
When we touch and smile on a distance.
Let's talk about dream my love, 
When even cloud become candy
Let's talk about dream you and I
When we heard each other mind so easily.
Let's talk about dream shall we,
When seeing you not as hurt like now. 
Then, we never awake.
When everything doesn't even real anymore. 
Then we shall free, 
When us make our  reality.

Monday, August 3, 2015

For me, for you, for us

Well, hello again friends.


It's so long i didn't write for all of you. :)
And I do hope my write can inspired you to be a better person.

Kemarin ada beberapa comment positive tentang posting di blog ini.
I guess it's never wrong to write bout other people problems too.
So here I am.
Encourage you to be better. To be unique. To be YOU!


Pagi datang hari ini.
Namun tak bersama mentari.
Begitu juga malam, semalam.
Datang tanpa rembulan.
Aku termenung.
Duniaku gelap.
Lagi-lagi kehilangan cahaya.
Kali ini lilin cintaku hilang.
Setelah sebelumnya mimpi,
Dan banyak harapan.

Aku masih berjalan.
Terseok, tertatih.
Berjalan dan terjatuh.
Buta dan tuli.
Aku berhenti.

Sampai tanganmu datang.
Kau kah lilinku?

Bukan, aku lentera.
Aku tak akan mati.
Kau hanya harus memberiku sesuatu.

Apa itu?
Bahan bakarku, minyak ku.

Dan apa itu?

Hati dan waktu mu.
Dan aku akan disampingmu selamanya.
Aku mungkin lebih dekat dari apapun untukmu.
Aku tak pernah berbohong.
Dan mencintaimu.
Begitu mencintaimu tanpa apapun.

Kau begitu indah.
Siapakah engkau?

Aku Tuhanmu.
Maukah kau mencintaiku juga?


With love, -nix-